http://downloads.totallyfreecursors.com/thumbnails/monkey-ani.gif
Powered By Blogger

Jumat, 24 Februari 2012

Catatan Si Uj3k (Bukan Catatan Biasa) Part 12

"Tidak perlu menjadi seperti orang lain jika kita ingin dianggap dewasa, karena untuk menjadi dewasa, seseorang hanya perlu menemukan jati diri dari kepribadian dan potensi yang ia miliki dalam dirinya."

jangan heran, otak gue kali ini emang rada nyambung. Sekali lagi gue tegesin JANGAN HERAN!!!

FILOSOFI KEHIDUPAN

Di dunia ini semua makhluk diciptakan dengan keragaman yang berbeda, termasuk juga manusia. Ada yang Seksi kayak temen gue, Indry. Ada yang mancung kayak temen gue, Hakim. Ada yang pinter kayak temen gue, Najib. Ada yang nyebelin kayak temen gue Andika. Ada yang Cantik kayak temen Gue, Erna. Ada yang putih kayak temen gue, Lia. Tentu aja, kalo ada yang cantik dan putih, pasti ada yang jelek dan item, kayak gue. Sebagai orang berkulit hitam khas Indonesia, gue bersyukur banget, perihalnya karena kalo gak ada orang item kayak gue, pasti temen2 gue yang berkulit putih pada ga ada bahan buat guyonan di kelas. But it was just a joke, guys (gue copas dari google translate). Terkadang, manusia juga perlu menertawakan dirinya sendiri, bukan untuk merendahkan harga diri dan martabatnya, tapi untuk saling berbagi rasa suka dan tertawa bersama-sama dengan orang yang menyayanginya.
  Fase kehidupan manusia itu seperti kupu2. Telur2-ulat2-kepompong-kupu2-kasian deh lu. *itu lagu kesukaan gue waktu eSDe*

Sebelum menjadi kupu2 yang indah dan banyak dikagumi, kupu2 memiliki sejarah kehidupan yang pahit.

fans gue: Tr49is bang93t y4ch.. k4sih4n n4sib si kupyu2.. hikzhikz T_T (maklum fans gue yang satu ini emang Anak Layangan, beda loh ya dengan anak alay. Anak Layangan cenderung berkulit item mengkilap karena suka maen layangan panas2, belom lagi kalo ngejar layangan yang putus di jalan raya. Kulitnya pasti banyak terkontaminasi asap kendaraan. Kalo anak alay, belom tentu dia item. kebanyakan dari temen2 gue yang alay adalah mereka yang berkulit putih).

gue: Di3m lo, k4mffr3t!! (ikutan jadi anak layangan, emang pada dasarnya gue udah item dari sononya).

Sejarah kehidupan kupu2 berawal dari sebuah telur yang akhirnya menetas menjadi seekor ulat (gue gak akan ngebahas gimana proses pembuahannya di sini). Sang ulat yang ketika itu menjadi sosok yang merugikan bagi tanaman dan manusia dianggap sebagai salah satu hama yang patut dibasmi. Seiring berjalannya waktu dan berputarnya roda kehidupan, sang ulat telah lelah dengan semua problematik dunia yang banyak menyalahkan kehadirannya di dunia. Lalu ia terdiam untuk melakukan suatu perubahan baru yang dapat mematahkan anggapan khalayak bahwa ia hanya dapat merugikan. Berfikir (tapi gak mbatin).
Lama ia termenung dalam diamnya, ia tak menyadari bahwa sesuatu (ala Syahrini) telah terjadi pada dirinya. Lamaaaa sekali ia terdiam menunggu waktu yang tepat untuk keluar dari suatu persemayamannya (bagi adik2 yang kurang mengerti, pada fase ini disebut kepompong). Sampai pada akhirnya ia tersdar, bahwa ketika ia keluar, ia mendapati sesuatu baru yang indah telah terjadi pada dirinya. Yak, inilah dia, kupu2. Sebagai awal, dia harus banyak beradaptasi dengan sayap kupu2 indah yang dimilikinya. Kini, ia bukan lagi makhluk yang merugikan bagi tanaman, justru ia banyak membantu proses penyerbukan pada tanaman. Manusiapun, banyak yang mengagumi keindahan warna sayapnya.

Sama seperti halnya manusia. Dari awal ia terlahir, ia sudah mempunyai banyak kekurangan. Sedikit demi sedikit ia mulai tumbuh. Anak2-remaja-dewasa-Lansia (bukan penyakit hilang ingatan). Saat masih anak2 ia harus banyak belajar dan beradaptasi tentang ligkungan dunia luar yang di kemudian hari akan ia jajaki. Tumbuh menjadi remaja, makin banyak kekurangan yang terlihat pada dirinya, tapi dibalik kekurangannya itu, sesungguhnya ia memiliki berbagai macam potensi yang luar biasa. Menginjak proses dewasa, ia harus banyak memanfaatkan potensi yang ada pada dirinya dengan sedikit diam dan banyak berfikir (kerja keras, talk less do more). Saat usia tak lagi bersahabat, kita dapat memetik hikmah kerja keras kita sewaktu muda dengan dapat menikmati hasil jerih payah yang pernah kita lakukan. Sehingga, di mata orang lain, kita tidak hanya menjadi sampah masyarakat yang tidak berguna. Banyak hal yang akan berkesan di hari tua dengan banyak pula melakukan kelebihan yang dapat kita perbuat, dari kekurangan yang kita miliki.

BINCANG-BINCANG 

Kali ini gue nulis (dan lebih tepatnya ngetik) tak hanya ditemani oleh sang kibod kesayangan gue, tapi kali ini gue juga ditemani oleh emak gue tercinta yang nebeng kipas angin di kamar gue (padahal gue tau alasan emak gue yang sebenarnya bukan itu, pasti si emak pengen nebeng buka fesbuknya juga). --"

berikut adalah beberapa pembicaraan yang terjadi antara gue dan emak:
NB: di sesi ini gue harus banyak2 transletin Kediri subtitle ke dalam bahasa galau (gaul maksudnya) nasional. 
Tempat : Kamar gue
Tanggal : 9 Januari 2012
Waktu : 21.17

Emak: "Mbak, ndang tidur. Besok masuk sekolah kan harus bangun pagi."
gue: "iya bentar, masih belom ngantuk. mo nyelesein ini dulu (ngetik note ga penting ini maksudnya)
emak: hem, seh tak bacae (harap maklum dengan bahasanya)
gue: "iya.. ibuk tumben amat sih kesini?"
Emak: "kate nebeng kipas angin, ngerti dewe kan kipas angin nang kamar'e ibuk rusak." (mau nebeng kipas angin, tau sendiri kan kipas angin di kamar ibuk rusak)
gue: iya deh.. *batin gue: perasaan tadi sore udah dibenerin bokap deh kipas anginnya*       --"
Emak: nduk..nduk.. nulis opo ae iku. Arek kok penggaweane leptopan-moco novel-leptopan-moco novel (nak..nak.. nulis *please deh mak, gue bukan nulis, tapi ngetik* apa aja itu. Anak kok kerjaanya main leptop-baca novel-main leptop- baca novel)
gue: iya.. lagi ga mood  belajar. 
Sekedar info, gue paling males kalo belajar dipaksain. Percuma!

emak: Fesbukan ae. arek enom jaman saiki (buka fesbuk melulu, anak muda jaman sekarang).
"seh, bukain fesbuknya ibuk dilut" (harap maklum lagi ya bahasanya ceman-ceman)
gue: "tuh kan bener dugaan gue. Pantes dari tadi feeling gue ga enak.    --"

Sekarang giliran emak gue yang dari tadi udah ga sabaran buka fesbuk nungguin gue selesai nulis (ngetik). Mungkin bentar lagi tanpa sepengetahuan gue, embah gue juga akan keranjingan buka twitter.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar